Setelah kehilangan kekasih, kesedihan mendorong Linda untuk memikirkan hal yang tidak-tidak. "Aku menginginkan seorang anak. Bila memungkinkan, anak berambut hitam, seperti kekasihku dulu. Kalau tidak, jantungku akan tercabik-cabik..." Terobsesi dengan keinginan tersebut, Linda meminta saudara prianya untuk mencari donor sperma. Kemudian, seorang anak laki-laki pun dilahirkan oleh Linda. Satu setengah tahun kemudian, Linda bertemu dengan Nick, seorang pria yang sepertinya akan jadi kekasih barunya. Nick adalah teman saudara prianya, yang terampil mengerjakan tugas rumah, dan juga pandai merawat anaknya. Tapi mungkinkah sikapnya ini bukan sekadar kekagumannya pada Linda yang "membesarkan anak mendiang kekasihnya dengan berani?"