Lucia melakukan tindak kejahatan dan dimasukkan ke dalam penjara. Setelah memperoleh pembebasan bersyarat, dia dibawa dengan limosin ke sebuah rumah besar yang mewah, di mana tinggal seorang wanita yang belum pernah ia temui sebelumnya. Wanita tersebut meminta Lucia menjadi rekan melukisnya. Namun dengan berlinang airmata, Lucia mengakui kejahatan yang dia lakukan; membuat lukisan palsu untuk menipu orang. Meskipun hal itu dilakukan demi pengobatan ayahnya yang sakit, hal itu tetap tak termaafkan. Tanpa disangka-sangka, anak wanita tersebut, Grey, datang mengejutkan Lucia. Lelaki tersebut adalah orang kaya yang membeli lukisan palsu Lucia dan yang telah memberikan kesaksian sehingga Lucia dijebloskan ke penjara.